Hanya 29 sekolah yang mengadakan ujian nasional (UN) dari Jawa Barat masuk dalam daftar 503 sekolah dengan indeks integritas ujian nasional (IIUN) tertinggi. Sebanyak 11 sekolah dari Kota Bandung, 6 sekolah dari Kota Bogor, 2 sekolah dari Kota Cimahi, 3 sekolah dari Kota Tasikmalaya (termasuk SMAN 2 Tasikmalaya), 2 sekolah dari Kab. Sumedang, serta masing-masing 1 sekolah dari Kota Bekasi, Kota Depok, Kab. Bogor, Kab. Cianjur, dan Kab. Cirebon. Sekolah inilah yang termasuk konsisten selama lima tahun mempertahankan kejujuran saat UN dengan nilai indeks integritas sekitar 92-99.
Sebanyak 503 kepala sekolah penerima anugerah integritas UN itu diundang bersilaturahmi dengan Presiden RI Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Senin (21/12/2015). Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan mengatakan selama empat bulan ke depan sekolah yang masih memiliki integritas rendah dan belum diundang ke Jakarta harus memperbaiki integritas. “Untuk meninggikan nilai integritas tidak perlu kerja keras. Ini cukup dengan berhenti mencontek,” kata Anies.
Anies menjelaskan, penilaian IIUN ini dilakukan dengan melihat pola siswa mengerjakan UN. Mereka yang curang dengan bekerja sama atau mencontek akan terlihat polanya. Sekolah yang tidak ditemukan kecurangan mendapat skor 100, sekolah yang 20 persen menunjukkan pola kecurangan mendapat skor 80, dan sekolah yang pola kecurangannya 40 persen mendapat skor 60. Setelah itu, ketidakjujuran itu diukur dengan penghitungan 1 dikurangi prosentase ketidakjujuran. Metode ini sudah diterapkan beberapa negara dan kini diterapkan pula di Indonesia.
Pengumuman IIUN itu akan dilakukan di setiap kabupaten/kota sehingga semua orang tahu mana sekolah yang nilai integritasnya tinggi dan rendah. Anies bertujuan agar orang tua, alumni sekolah, dan masyarakat menuntut sekolah untuk jujur.
“Kejujuran bukan sesuatu yang aneh. Malah kita ingin, ketidakjujuran itu aneh. Kalau dulu yang lapor kecurangan malah terima masalah, sekarang kita ubah, justru negara yang melaporkan. Negara melaporkan pada masyarakat semua bahwa di sekolah ini terjadi praktik kecurangan massal. DI sekolah ini terjadi kejujuran massal. Ini yang mengumumkan negara,” kata Anies.
Menurut Anies, sekarang pemerintah memang ingin mengumumkan nilai integritas sekolah tanpa mengumumkan nilai akademiknya. Praktik kecurangan yang masih terjadi ini, kata Anies, disebabkan kebiasaan contek-mencontek seakan-akan mencontek itu normal.
Dalam empat bulan ini, jika siswa, guru, dan sekolah tetap membiarkan praktik contek-mencontek, pemerintah akan kembali mengumumkan IIUN sekolah berintegritas dan yang tidak berintegritas. Anies juga menjelaskan, temuan sementara menunjukkan ada korelasi yang tinggi antara kompetensi guru dengan nilai UN.
Selain itu, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan merilis SMA terbaik di Indonesia berdasarkan Indeks Integritas Ujian Nasional (IIUN). Sekolah yang masuk dalam daftar ini adalah sekolah-sekolah yang mampu mempertahankan IIUN nilai 92-99 selama 6 tahun berturut-turut (2010-2015).
Hanya ada 16 provinsi saja yang masuk kedalam sekolah terbaik dan berintegritas, namun diharapkan pada tahun-tahun mendatang semua provinsi di Indonesia bisa masuk dalam daftar ini.
Berikut ini adalah daftar SMA terbaik di Indonesia: (terurut se-Indonesia) Provinsi Jawa Barat
- SMA NEGERI 3 BANDUNG KOTA BANDUNG 96.29
- SMA KATOLIK SANTO ALOYSIUS KOTA BANDUNG 96.08
- SMA KRISTEN 1 BPK PENABUR KOTA BANDUNG 95.72
- SMA NEGERI 2 BANDUNG KOTA BANDUNG 94.97
- SMA NEGERI 8 BANDUNG KOTA BANDUNG 93.93
- SMA NEGERI 5 BEKASI KOTA BEKASI 96.25
- SMA REGINA PACIS BOGOR KOTA BOGOR 96.69
- SMA NEGERI 1 BOGOR KOTA BOGOR 95.80
- SMA NEGERI 3 BOGOR KOTA BOGOR 95.47
- SMA NEGERI 2 BOGOR KOTA BOGOR 94.82
- SMA NEGERI 6 BOGOR KOTA BOGOR 93.63
- SMA NEGERI 5 BOGOR KOTA BOGOR 92.98
- SMA NEGERI 2 CIMAHI KOTA CIMAHI 94.81
- SMA NEGERI 1 DEPOKKOTA DEPOK 97.53
- SMA NEGERI 2 TASIKMALAYA KOTA TASIKMALAYA 95.09
- SMA NEGERI 1 TASIKMALAYA KOTA TASIKMALAYA 94.34
…
Sukses selalu untuk SMANDATAS… Aamiin…
Leave a Reply